Summary Session 2 : Guidelines, Principles and Theories part 1
Pada session 1 kita mempelajari tentang bagaimana suatu User Interfce dapat berinteraksi secara optimal agar segala tindakan yang dilakukan manusia dapat berjalan dengan baik. Nah , pada rangkuman Session 2 ini , kita akan membahas tentang bagaimana seorang User-Interface Designer atau perancang User interface bekerja untuk membuat suatu UI yang baik.
Lets Begin !!
Untuk mempermudah pembuatan suatu UI , Perancang UI harus melakukan research dan pengoleksian data atau pengalaman yang empiris maupun teori tentang histori UI yang sebelumnya telah dibuat dengan tujuan untuk :
- Membuat dasar rancangan UI yang baik.
- Membuat suatu alternative solusi yang akan diterapkan jika menghadapi kendala dalam pemakaian UI.
- Prototype sebagai rancangan UI untuk melakukan demonstrasi (explanation before launching).
Singkat kata , semua pengertian diatas membawa kita untuk menarik kesimpulan bahwa terdapat suatu metode serta prosedur yang diterapkan dalam melakukan rancangan UI dengan memperhatikan dan mempertimbangakn hal-hal spesifik agar UI yang dibuat dapat terbentuk secara optimal yang disebut dengan GUIDELINE.
Untuk membentuk suatu UI yang baik , maka standar (minimal) GUIDELINE yang harus dipahami seorang UI designer adalah sebagai berikut :
- Data yang ditampilkan bersifat konsisten
- Kebutuhan akan informasi yang diinginkan sesuai dan efisien
- Memiliki miniml memori untuk perfomance individu (per-user)
- Memiliki kompitabilitas data yang baik artinya data dapat dibaca diberbagai platform
- Bersifat fleksibel dalam memanfaatkan dan mengontrol data.
Dalam konteks pembuatan suatu Guideline atau pemandu , UI designer dapat menentukkannya dengan :
1. Mendapatkan perhatian user melalui :
- Marking / metode pemakian beberapa simbol atau pola penulisan seperti underline
- Intensity melalui adanya peletakkan animasi atau gambar
- Size Control atau pengendalian atas Font size UI seperti pemberian warna pada huruf atau link
2. Memberikan fasilitas yang baik dalam melakukan pengolahan terhadap data
3. Peka terhadap keinginan atas data yang diperlukan oleh user
4. Minimal input action (masukan/saran dari user) dan minimal memori yang dipakai
Setelah UI designer melakukan hal diatas atau dapat disebut dengan menetapkan rancangan Guidline (penuntun) , maka seoranng UI Designer , untuk tahap selanjutnya akan menentukan dasar-dasar tentang bagaimana suatu UI dapat diterima dan digunakan oleh banyak USER (widely accaptable) atau disebut dengan Principle.
Dalam menentukan aturan main atau penggunaan UI , seorang UI desginer dapat berfokus pada :
1. Memahami skill atau kemampuan pemahaman dari seorang user , hal ini dilakukan dengan melakukan pembatasan atau penilaian seorang user dari umur , kemampuan fisik , kemampuan kognitif, pendidikan , budaya , tujuan dan personalitas diri. Biasanya , dalam pemahaman yang dilakukan atas user , maka UI designer selalu menentukannya dari sudut pandang komunitas , artinya menggambarkan user secara umum pada suatu kelompok seperti kelompok pengunak web application. Selain penjelasan diatas , UI designer juga dapat menambahkan dan memanfaatkan asumsinya.
2. Mengidentifikasi keperluan user , dalam hal ini UI Designer melaukannya dengan interview dan fokus pada keperluan , komitmen dan kemampuan calon user tentang pemahamannya mengenai rancangan UI yang akan diberikan (dibuat). Implementasi dalam point ini dituangkan dalam bentuk tindakan pengadaan atau pemberian short cut pada keyboard yang langsung berinteraksi dengan UI (biasanya untuk task atau perintah yang kompleks).
3. Menentukan pola interaksi dengan user , point ini lebih berorientasi tantang bagaimana suatu UI dapat membentuk pola komunikasi antar pengguna maupun pengguna dengan UI designer. Untuk pola interaksi UI designer telah mempersiapkan :
- Direct manipulation , artinya memberikan gambaran dunia secara visual untuk para pengguna UI.
- Menu selection untuk memberikan list atau daftar pilihan yang akan dibutuhkan oleh user.
- Form fill-in , untuk memasukkan atau menambahkan data.
- Natural language , untuk memberikan pemahaman baik pada user dalam membaca dan menelaah maksud UI.
4. Melakukan beberapa pencegahan kesalahan saat sebuah UI digunakan
5. Memastikan atau memberikan keamanan user saat melaukan kontrol data secara otomatis
6. Menerapkan 8 Golden Rules dalam pengembangan UI.
www.binus.ac.id