Summary Session 3 : Guidelines , Principle and Theory Part 2
Untuk summary session 3 ini , kita masih membahas tentang materi yang sama , yaitu Guidelines , Principle and Theory , dimana sebelumnya , kita telah membahas yang dimaksud dengang Guidline atau panduan dan Principle atau dasar-dasar yang harus diperhatikan dalam proses membuat User interface.Dalam postingan berikut ini , penulis akan membahas tentang pengertian dasar tentang theory yang digunakan sebagai realisasi atas semua ketentuan (guideline dan principle) yang telah dirancang sebelumnya.
Lets continue…
Dalam proses pembuatan UI , dikenal suatu istilah yang disebut dengan 8 Golden Rules yaitu aturan-aturan yang dibuat atau
dirumuskan oleh Ben Shneiderman sebagai petunjuk untuk membuat sebuah UI dan terdiri dari :
1. Strive for consistency artinya konsistensi dari sejumlah tindakan yang dilakukan secara berurutan sangat diperlukan dan
diulang pada pola serta terminologi eksekusi UI yang sama.
2. Cater to universal usability artinya memampukkan user untuk dapat mengakses beberapa firut tanpa harus melewati prosedur yang dapat menghambat kinerja atau interaksi dengan UI.
3. Offer informative feedback artinya memberikan keterangan tentang kesalahan prosedur kerja atau kesalahan dalam pengoprasian UI dengan tujuan untuk memudahkan user dalam penggunaan dan mempertahankan tingkat kemudahan serta keamanan UI.
4. Design dialogs to yield closure artinya tindakan yang diawalai saat memulai kerja dengan UI harus jelas (dimulai dan
diakhiri dari mana).
5. Prevent errors artinya Sebisa mungkin untuk membuat sistem yang tidak memungkinkan user untuk melakukan error, kalaupun jika terjadi error, bukan merupakan error yang serius.
6. Permit easy reversal of actions artinya UI dirancang agar user tidak takut untuk menggunakan menu-menu yang ada di web dengan tujuan agar user tahu jika terjadi error akan dapat di undone / diselesaikan dengan penanganan yang tepat.
7. Support internal locus of control artinya user juga bertindak sebagai pengontrol tentang perkembangan UI agar perbaikan UI kedepannya dapat lebih maksimal sehingga memberikan versi UI yang baik dari waktu ke waktu.
8. Reduce short term memory load mengurangi learning time bagi user, sehingga dengan cepat user dapat menggunakan UI yang dibuat dengan baik.
Golden rules merupakan salah satu contoh tentang dasar yang digunakan para UI Designer dalam mengembangkan suatu UI.
Secara garis besar , semua penjelasan diatas merupakan sekumpulan fakta dan ilmu yang menjelaskan tentang bagaimana suatu UI secara prosedural dikembangkan serta dituangkan dalam bentuk suatu statement sehingga lebih mudah dipahami. Kumpulan daripada statement tesebut berisi tentang dasar atau terminologi yang memicu terbentuknya suatu terminologi serta tindakan (alasan) dasar untuk mengembangkan suatu UI sebagai object yang disebut dengan Theories.
Pada dasarnya manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima hal-hal baru sehingga dibutuhkan adanya pemahaman yang baik dari sudut pandang UI Designer untuk mengetahui tingkat pemahaman tersebut. Untuk melakukan tindakan yang dimaksud , maka UI Designer menggunakan 2 dasar , yaitu :
- Perceptual Theory artinya suatu pemahaman dari seorang UI Designer untuk dapat mengetahui tentang persepsi dan kemampuan kognitif (berfikir) dari calon user. Sebagai contoh kemampuan dan kecepatan user untuk membaca informasi yang dicantumkan dalam UI serta pemahaman akan keterangan gambar.
- Kognitif theory artinya suatu pemahaman dimana seorang UI Designer harus mampu untuk mengetahui kemampuan mengingat dan mempelajari calon user dalam menggunakan UI di kemudian hari serta memprediksi kemampuan user untuk mulali mempelajari UI yang telah disediakan serta waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan respon atas UI.
Selanjutnya , secara descriptive , Theories dibagi dalam 3 kategori berdasarkan aksi atau tindakan dan penjelasan tentang waktu pemakaian UI), yaitu :
1. Design-by-Levels Theory atau mengatur pemahaman calon user dalam beberapa tingkatan , seperti :
-Conceptual Level adalah tingkatan dalam memahami user dari sudut pandang kematangan mental calon user terhadap pemakaian UI dan maksud serta tujuan dibentuknya UI tersebut. Contoh UI Registrasi yang digunakan calon user untuk melakukan pendaftaran (beserta update informasi yang dibutuhkan dari waktu ke waktu).
- Semantic Level , menggambarkan tentang maksud / arti / tujuan dari berbagai macam komponen yang dibuat dalam UI untuk membantu atau mendukung pemahaman atas conceptual level. Contoh kombinasi dari label password dengan textfield password yang posisinya diletakkan secara dekat.
- Syntax Level artinya mendiskripsikan tentang aturan tentang bagaimana calon user dapat memanfaatkan UI yang ada sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh UI Designer. Contoh pengisian field ‘password’ tidak boleh kosong , dan jika kosong , user akan mendapatkan teguran untuk mengisi ‘password’ yang dibutuhkan (sesuai dengan rancangan UI Designer).
- Lexical Level aritnya menjelaskan tentang dasar daripada unit/komponen yang membentuk UI dimana memberikan pemahaman tentang bagaimana UI dapat diindentifikasi oleh user. Contoh pemberian label untuk penamaan komponen yang menrangkan suatu komponen lain , button untuk eksekusi perintah dll.
2. Stage of Action Model , pada akhirnya , User sebagai pemakai daripada suatu sistem akan memahamami tujuan dari pada penggunaan UI yang interaktiv dan memberikan motiv penggunaan sebagai berikut (offered by Norman 1988) , yaitu :
- Membentuk suatu tujuan yang harus dicapai / forming the goal
- Membentuk suatu kemauan /niat dalam mencapai sesuatu / forming the intention
- Mendeskripsikan suatu tindakan / specifying the action
- Melakukakn realisasi tindakan / executing the action
- Memahami akan pola dan kondisi sistem / Perceiving the system state
- Mengerti akan kemampuan serta kondisi sistem / Interpreting the system state.
- Melakukan penilaian atas suatu prosedur kerja / Evaluating the outcome.
3. Consisteny Theory artinya pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan dan maksud yang diberikan.