Session 5 – Interface Evaluation
Suatu system yang akan dipakai atau diimplementasikan merupakan barang baru , artinya sebelum adanya
kegiatan penerapan , maka diperlukannya sutau tindak uji coba dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
bagus tingkat kemampuan sistem tersebut untuk dapat menghasilkan nilai guna yang optimal serta memberikan
informasi tentang tinkat error / kesalahan yang mungkin dilakukan jika sistem gagal dalam mengeksekusi
suatu tugas. Dalam hal ini kita membutuhkan untuk melakukan tindakan rencana evaluasi , yang terdri dari :
- Tahapan design (awal, tengah, akhir)
- Project tersebut apakah project yang benar-benar untuk produk baru atau sudah ada standarnya?
- Banyaknya jumlah pengguna yang diharapkan
- Interface tersebut apakah kritikal atau tidak ( contoh Life-critical Medical System vs Museum Exhibit
- Support)
- Biaya produk dan budget yang dialokasi untuk testing
- Waktu yang tersedia
- Pengalaman yang dipunyai Tim design dan evaluasi
- Waktu evaluasi
Expert Review adalah suatu metode formal yang diterapkan untuk melakaukan penilaian terhadap suatu sistem
dimana terdiri dari beberpa tahap , yaitu :
- Heurestic Evaluation ,(penilaian sederhana mengenai suatu sistem)
- Guidelines Review (tahap pembuatan prototype yang berpedoman pada suatu prosedur kerja)
- Consistency Inspection (penilaian tingkat konsistensi)
- Cognitive Walkthrough (penilaian terhadap user dalam pemakaian sistem )
- Methamors of Human Thinking (penilaian dari sisi user)
- Formal Usability Inspection (penerapan tahap formal pengembangan sistem)
Usability Testing and Laboratories dimulai sejak tahun 1980-an untuk mempercepat banyak project dan
menghasilkan suatu penghematan biaya yang luar biasa. Usability Lab terdiri dari dua 10×10 kaki, satu bagi
participant dan satu lagi bagi tester. Participant yang ada merepresentasi user community dengan tentunya
memperhatikan segala latar belakang mereka yang ada.
Tahap-tahap Usability Guide :
- Plan (tahap perencanaan dan interview kepada user)
- Analyze (melakukan tahap analisa , membandingkan sehingga menghasilkan sistem baru dengan kecacatan rendah)
- Design (tahap menata sistem yang sesuai dengan keinginan user)
- Test and Refine (tahap uji coba)
Participant yang ada haruslah sukarela dan mendapatkan informasi yang cukup tentang tugas mereka dan
prosedurnya. Persetujuan haruslah didapat oleh tim pengamat dari partisipan. Biasanya dilakukan juga
perekaman agar tim evaluasi dan designers bisa melihat kembali dan mencari solusi bagi masalah yang
ditemui oleh user. Partisipan harus meggunakan teknik ‘Think-Aloud” dimana mereka mengungkapan apa yang
mereka pikirkan dan rasakan secara gamblang dan jelas.
Tehnik Usability yang dibuat :
Paper Mockups (penggunaan prototype untuk penilain optimal)
Discount Usability Testing (menghilangkan kegiatan pengujian yang tidak perlu)
Competitive Usability Testing (pengujian perbandingan)
Universal Usability Testing (pengujian secara keseluruhan terhadap komponen sistem)
Field Test and Portable Labs (pengujian secara langsung saat dipakai atau dijalankan)
Remote Usability Testing (pengujian jarak jauh)
Can-You-Break-This Test (pengujian dengan menggunakan hacker untuk membantuk menemukan celah sistem)