Session 6 – Interface Evaluation (Part 2)
(Continued..)
Survey Instruments
Survey terhadap pengguna adalah hal yang biasa, tidak mahal, dan secara umum dapat diterima dalam
pengujian usability dan expert review.
Kunci keberhasilan survey berjalan dengan pedoman (memiliki)
- Tujuan yang jelas
- Pengembangan pada hal utama yang membantu dalam mencapai tujuan
Dalam hal survey , users diminta untuk memberikan pendapat subjektif mengenai aspek yang spesifik pada
interface sebagai suatu objek yang dinilai agar memberikan tingkat kerja yang efektif , dalam hal :
- Task domain pada objects dan actions
- Syntax pada setiap inputan dan desain terhadap tampilan.
Hal diatas akan berpatokan pada :
- Latarbelakang pengguna
- Pengalaman dengan computer
- Tanggungjawab pekerjaan
- Personalitas
- Alasan tidak menggunakan interface
- Keakraban dengan fitur
- Perasaan mereka setelah menggunakan sebuah interface
User Acceptance Testing (UAT) adalah suatu prosedur atau tahap terakhir pada suatu pengembangan system,
dimana bertujuan untuk menguji apakah system atau software yang telah dibuat tersebut sesuai dengan
kebutuhan user dan telah berjalan sebagamaina mestinya, pada tahap ini software tersebut diujikan kepada
end – user yang dimaksud sebelum dipasarkan. User Acceptance juga biasa disebut dengan Beta Testing
,Application Testing, atau End – User Testing.
Tujuan dari User Acceptance Testing adalah untuk memastikan dan mendemonstrasikan bahwa software atau
aplikasi yang dimaksud telah berjalan dengan semestinya, yaitu dengan cara meminimalisasi atau bahkan
menghilangkan setiap bug – bug yang mungkin terjadi jika nanti telah dipasarkan/diluncurkan.
Pihak yang menjadi penguji software yang telah dikembangkan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu in –
house testing team dan free trial beta user. In – house testing team adalah tim yang terbentuk dengan
tujuan untuk melakukan pengujian dengan scenario – scenario yang telah dibuat, baik scenario normal maupun
abnormal. Sedangkan free beta trial user adalah end – user yang menguji aplikasi tersebut karena aplikasi
tersebut tersedia di internet dan memberikan jangka waktu trial untuk dilakukan pengujian.
Tahap – tahapan terkait In – House Testing Team :
- Planning (tahap perencanaan / pembuatan strategy)
- Designing test cases (pengujian dengan simulasi dunia nyata)
- Selection of testing team : (Testing team dipilih berdasarkan end – user pada kehidupan nyata.)
- Executing test cases and documenting (test dijalankan dan dilakukan dokumentasi)
- Bug fixing (pengujian untuk menghilangkan atau memperbaiki bug / error )
- Sign-off (point pemenuhan pengujian / berhasil atau tidak – optimal atau tidak)
Kriteria yang harus diuji :
- Functional Correctness and Completeness (komponen functional dapat berjalan optimal atau tidak)
- Accuracy (tingkat kesesuaian sistem dengan yang diinginkan user)
- Data Integrity (tingkat integritas data yang optimal)
- Backup and Recovery (kemampuan melakukan back up data)
- Usability (memberikan hasil kerja yang baik)
- Performance (tingkat kerja sistem untuk memenuhi kebutuhna user)
- Stress (penilaian terhadap tingkat ketahanan user dalam menajalankan tugas yang berulang2)
- Reliability : Mengenai kemampuan aplikasi tersebut untuk dapat diandalkan oleh end – user.
- Maintainability and Serviceability (kemampuan pemeliharaan)
- Confidentiality and Availability (tingkat keamanan sistem)
- Documentation (kemampuan melakukan dokumentasi)