You are here: Home > Uncategorized > Session 10 – Balancing Function and Fashion

Session 10 – Balancing Function and Fashion

Pada bab ini , kita akan membahas tentang bagaimana pembagian pada perancangan interface dimana proporsi atau tingkat keseimbangan atau ratanya pembagian antara style / gaya sistem dengan kemampuan yang akan diberikan dapat membantu user dalam melaksanakan tugas dengan baik. Pengetahuan atas pengalaman user atas pemakaian sistem dan pengalaman User Designer untuk merancang UI merupakan core dari pada bab ini , dimana akan memberikan suatu nilai dalam bentuk penerimaan sistem oleh user sehingga dapa digunakan secara optimal.

1. Error Messages , dimana akan menjelaskan tentang :

  • Mendiagnosis peringatan kritis
  • Avoid (menghindari) pesan yang terlalu umum (SYNTAX ERROR) dan tidak jelas (FAC RJFT 004004400400)
  • Specificity (validasi harus punya error yang jelas, syntax error, illegal entry, bad file name).
  • Constructive guidance and positive tone (mengarahkan user untuk menmecahkan error)
  • User-centered phrasing (menyarankan user control interface, lebih banyak menginisialisasi daripada responding, user harus mengontrol lebih banyak sistem informasi dengan menyediakan screen tips; button help untuk context sensitive help atau extensive online user manual).
  • Kesesuaian format physical (misal uppercase untuk tanda “Warning”, menghindari kode error number, penempatan pesan error, mengembangkan pesan yang efektif).

 

2. Nonanthropomorphic Design
Design ini bertujuan untuk membedakan antara manusia dan komputer. Jangan membuat computer seperti manusia,
misalnya jangan sampai komputer yang memerintahkan user untuk melakukan sesuatu.Point ini memiliki beberapa
pedoman , antara lain :

  • Berhati-hati dalam mempresentasikan komputer sebagai komputer.
  • Buat design interface yang komperhensif, dapat diprediksi dan dikontrol.
  • Gunakan bahasa yang manusiawi untuk petunjuk pengguna
  • Jadikan user sebagai pengontrol
  • Jangan menggunakan kata ganti pertama saat komputer merespon user.
  • Gunakan kata ganti orang pertama saat komputer merespon user.
  • Gunakan kata ganti orang kedua untuk memberikan petunjuk pada user.

 

3.Display Design
Design display yang efektif harus menyediakan semua data yang tepat untuk melaksanakan tugas. Jangan ada
attribute-attribute yang tidak diperlukan.Point ini menerapkan beberapa prinsip yang dikembangkan oleh Mullet
dan Sano ,yaitu :

  • Elegan dan simple = satu kesatuan, kehalusan dalam penggunaan bahasa, kemampuan atribut.
  • Scala, Contrast, dan Proportion = jelas, sesuai, terkendali
  • Organisir dan Stuktur Visual = pengelompokkan, hirarki, relationship, dan seimbang.
  • Modul dan program = focus, fleksibel, dan aplikasi konsisten
  • Image dan representative = kesiapan, umum, terpadu, dan berkarakteristik
  • Style = khusus, terintegrasi, lengkap, dan kesesuaian.

 

Display design erat kaitannya dengan :

  1. Field Layout
  2. Empirical Result
  3. Display Complexity Metrics

 

a. Field Layout , Syarat-syaratnya:

  • Nama dalam urutan, format tanggal sesuai dengan internasional
  • Ruang kosong dan baris yang berbeda dapat membedakan idang
  • Jika ada kotak yang tersedia dapat digunakan untuk membuat tampilan lebih
  • Background, warna, dan ikon grafis

 

b. Empirical Result , Syarat-syaratnya :

  • Meningkatkan label data, pengelompokkan informasi yang terkait, menggunakan indentasi yang tepat, menyelaraskan
  • nilai-nilai numerik, dan menghilangkan karakter asing
  • Meningkatkan kinerja
  • Isi layar berisi informasi tugas dan relevan
  • Lokasi konsisten, struktur, dan terminology di display penting
  • Urutan display harus sama diseluruh sistem untuk tugas-tugas yang sama
  • Urutan display harus sama diseluruh sistem untuk tugas-tugas yang sama

 

c. Display Complexity Metrics

merupakan alat bantu untuk merancang layar lebih menarik.Tullis mengembangkan 4 metrik tugas-independen untuk menampilkan alfanumerik:

  • Keseluruhan Density (kepadatan)
  • Kepadatan local
  • Pengelompokkan
  • Kompleksitas tata letak

 

4. Window Design :

Setiap pengguna butuh untuk mengkonsultasikan seitap sumber multiple secara cepat, harus mengurangi gangguan pada user task. Dengan display yang lebar, pergerakan mata dan visibilitas dapat saja menjadi masalah, dapat menerapkan strategi direct manipulation untuk windows. Untuk design atau tampilan yang menarik , membutuhkan adanya suatu tindakan atau pedoman yang tepat , seperti penentuan terhadap :

  • Coordinating Multiple Windows (transisi antar halaman yang tepat)
  • Image Browsing (pengambilan , presentasi image yang menarik)
  • Personel Role Management ( membantu memberikan tujuan pemakaina yang jelas)
  • Color (pemilihan warna yang tepat ,tidak mengandung unsur pemicu emosi)

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Leave a Reply